Selasa, 20 Maret 2012 , 10:28:00 MATARAM-Para nelayan di pesisir Pantai Ampenan merasa keberatan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bulan depan. Mereka merasa kenaikan harga BBM bakal makin mempersulit usaha mereka mencari ikan di laut.
‘’Kalau harga BBM naik, bagaimana kita bisa mencari ikan. Tidak mungkin kami harus mendayung sampan sampai ke tengah laut,’’ ujar Zul, nelayan asal Kampung Bangsal.
Hampir semua nelayan di pesisir Pantai Ampenan merupakan nelayan tradisional. Mereka menggunakan sampan yang didorong mesin berbahan bakar BBM untuk mencari ikan di laut. Menurut sejumlah nelayan, sekali melaut paling banyak mereka memperoleh untung 20 persen dari total ikan tangkapannya.
Sebab, sebagian besar uang yang diperoleh dari hasil menjual ikan, digunakan untuk membeli BBM. Sebagian lagi untuk membeli bekal selama melaut, perbaikan jala dan sebagainya. Keuntungan yang hanya 20 persen dari hasil tangkapan inilah yang dibagi rata antara nelayan dan pemilik perahu.
Artinya jika harga BBM naik, dipastikan biaya operasional nelayan bakal membengkak. Di satu sisi, nelayan tidak bisa seenaknya menaikkan harga ikan hasil tangkapannya, sebab bisa jadi tidak laku terjual. ‘’Bisa-bisa, kami tidak mendapat untung sama sekali saat turun melaut, karena habis untuk beli solar atau bensin,’’ kata Jumadi, nelayan yang lain.
Memang, kenaikan harga BBM diimbangi dengan diberikannya santunan bagi masyarakat miskin. Hanya saja solusi tersebut dinilai Jumadi dan teman-temannya tidak akan banyak membantu mereka. Mereka berharap pemerintah mencari solusi yang lain. Misalnya dengan memberikan subsidi khusus bagi nelayan. ‘’Kalau bisa BBM untuk nelayan harganya tidak usah dinaikkan,’’ usul Jumadi. (ms) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar