BEKASI, KOMPAS.com - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyayangkan terjadinya perseteruan antara guru dan kepala sekolah SMAN 5 yang berimbas terganggunya persiapan siswa menjelang ujian nasional.
Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Djoko Suyanto, di Bekasi, Minggu, mengatakan mutasi Kepala Sekolah SMA 5 Kota Bekasi oleh Plt Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, pada Januari 2012 lalu menyisakan sejumlah masalah.
"Kepala sekolah yang lama, Ny Santi dan kepala sekolah baru, Ny Neni masih berada dalam satu sekolah, menyusul aksi penyegelan ruang kepala sekolah sebagai bentuk penolakan atas proses mutasi jabatan," kata politisi PDIP itu.
Menurut dia, kondisi SMAN 5 Kota Bekasi sampai saat ini dikendalikan dua pimpinan. Selain itu, secara keseluruhan kurang lebih 60 guru pengajar masih menginginkan kinerja dari kepala sekolah yang lama.
"Saya ragu siswa SMAN 5 Kota Bekasi bisa lulus 100 persen bila guru-gurunya masih menolak kehadiran kepala sekolah baru pascamutasi 127 tenaga pegajar baru-baru ini. Hal itu membuat situasi belajar mengajar tidak kondusif," kata Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi, di Bekasi, Minggu (18/3/2012).
Menurut politisi PKS itu, perebutan jabatan kepala sekolah di SMAN 5 Kota Bekasi juga diwarnai adanya intimidasi terhadap guru dari kepala sekolah yang baru.
"Kepala sekolah baru mengancam akan merekomendasi salah satu guru untuk dipindahkan karena terlalu kritis. Padahal, boleh saja guru kritis selama hal itu untuk membangun," katanya.
Upaya yang dilakukan Komisi D saat ini baru sebatas mengingatkan Dinass Pendidikan setempat agar mengevaluasi prilaku masing-masing kepala sekolah tersebut. "Disdik harus bertanggung jawab kalau terjadi kegagalan kelulusan siswa pada UN nanti," ujarnya.
Minggu, 18 Maret 2012
Guru Berseteru, Persiapan UN Siswa Terganggu
Label:
Berita Nusantara,
Informasi Menteri Pendidikan,
Pengumuman UN 2012,
Perseturuan guru dan kepal sekolah,
Persiapan UN SMA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar